Minggu, 24 April 2011

Tingkatkan Income untuk Menghadapi Biaya Hidup yang Terus Merayap Naik


 Ketika krisis global berakhir, maka Negara-negara yang tadinya terpuruk akan memulai kembali pertumbuhan ekonominya. Tren pertumbuhan ini akan diikuti dengan meningkatnya inflasi. Inflasi sama dengan biaya hidup akan meningkat, sementara income tidak selalu ikut naik. Dalam kondisi dimana harga-harga merayap naik ini, tidak ada jalan lain kecuali meningkatkan income (tentunya setelah Anda sudah sangat berhemat dan tidak mungkin lagi mengurangi belanja sehari-hari).
Pertanyaannya, apakah untuk menambah penghasilan itu Anda harus menambah jam kerja lembur? Atau mencari pekerjaan atau bisnis sampingan? Apakah Anda harus mengorbankan kesehatan Anda dan juga mengorbankan waktu bersama keluarga, demi untuk mencari uang dengan cara menambah jam kerja?
Mungkin Anda termasuk orang yang memiliki pekerjaan dengan gaji yang lumayan jauh di atas biaya hidup normal, dan berpikir bahwa artikel ini bukan untuk Anda. Tetapi patut diingat bahwa setiap saat kondisi Anda bisa berubah. Misalnya, gempa bumi dengan skala 8,8 Richter menggoyang Jakarta, atau kota Anda, lalu gedung kantor dimana Anda bekerja ambruk, berikut semua bisnisnya. Gempa bumi di Chile yang disebut rekor gempa mau menunjukkan bahwa tren gempa juga akan semakin membesar, dan gempa yang menghancurkan kota itu bisa juga terjadi di Jakarta atau bagian lain di Indonesia. Jadi, Anda pun patut mengantisipasi kondisi yang akan menghancurkan sumber penghasilan Anda, dengan memperhatikan artikel ini.
Bagaimana dengan orang yang tidak memiliki pekerjaan, misalnya karena sudah memasuki usia pensiun dan tidak ada lagi yang mau memanfaatkan tenaga dan waktunya, atau anak-anak muda yang terpaksa menganggur hanya karena kesempatan kerja yang sempit. Bahkan menghadapi EFTA, dalam anggaran 2010/2010 nya, JAMSOSTEK menyediakan dana sebesar Rp.2 triliun sebagai antisipasi kemungkinan adanya PHK besar-besaran yang bisa saja terjadi beberapa bulan / tahun ke depan.
Lalu, pertanyaannya adakah sumber income yang bisa dikerjakan oleh semua orang, tanpa harus menggunakan modal besar dan tenaga maupun waktu yang banyak?
Salah satu rahasia menjadi kaya, adalah membangun penghasilan dengan perlahan alias “sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit.” Ada banyak usahawan yang menjadi kaya di bisnis pulsa, yang hanya menangguk untung Rp.50 atau Rp.500 rupiah saja per transaksi. Atau di bisnis Internet dengan affiliate marketing-nya atau PPC (pay per click) yang hanya mendapat beberapa sen dollar per click, atau beberapa dollar saja per bulan.
Yang menjadi masalah, orang Asia, termasuk Indonesia lebih menyukai bisnis yang bisa menjadikan kaya dengan cepat. Menurut pengalaman, hanya menikah dengan orang kaya, melakukan korupsi, menang lotere, atau menemukan harta karun saja yang dapat membuat Anda kaya dengan cepat. Cara-cara ini memiliki risikonya sendiri, baik di dunia maupun di akhirat.
Ada cara lain menjadi kaya dengan juga relatif cepat, walaupun konsepnya didasarkan pada membangun kekayaan secara perlahan, yaitu dengan memanfaatkan leverage (pengungkit). Archimedes, ahli ilmu alam itu pernah berkata: “beri saya pengungkit yang panjang dan pijakan yang kuat, maka aku akan sanggup mengungkit bumi ini.”
Pada dasarnya leverage adalah menghasilkan banyak dengan pengorbanan sedikit, bahkan bisa tanpa korban biaya 1 sen pun.
Kebanyakan orang gagal untuk menjadi kaya karena mereka gagal untuk menggunakan kosep pengunkit atau leverage. Jika Anda ingin menjadi kaya maka Anda perlu untuk belajar bagaimana untuk menjadi kaya dengan menggunakan pengungkit.
Ada beberapa cara me-leverage penghasilan yang besar dengan modal kecil:
  1. Menggunakan uang orang lain
    Anda bisa saja menghasilkan uang dengan uang Anda sendiri. Tetapi Anda juga bisa menghasilkan uang dengan menggunakan uang orang lain. Dalam hal ini Anda harus memiliki ide dan akses (networking) yang orang lain (khususnya pemodal) tidak memilikinya.
  2. Menggunakan waktu orang lain
    Konsep ini yang digunakan oleh para pengusaha yang menggaji orang lain untuk menjalankan bisnisnya. Itu sebabnya banyak perusahaan di luar MLM yang juga menggunakan konsep MGM (member get member). Orang seperti Paul Getty, industrialis berkebangsaan Amerika, pernah mengatakan: “Lebih baik mendapat keuntungan $1 dari 1000 orang yang bekerja pada saya, ketimbang mendapatkan keuntungan $1.000 dari 1 orang. Karena kalau 1 orang dari sumber keuntungan itu sakit atau meninggal, maka akan memberikan perbedaan besar antara kedua contoh itu.
  3. Menggunakan teknologi
    Dengan perkembangan teknologi komputer dan internet, hampir semua orang bisa menjadi kaya tanpa memerlukan banyak uang sebagai modal. Teknologi akan bekerja 24 jam dalam sehari dan 7 hari dalam seminggu, tanpa Anda harus membayar uang lemburnya.
Tulisan ini lebih menganjurkan Anda untuk memanfaatkan teknologi untuk menjadi kaya. Saya sendiri memanfaatkan teknologi ini untuk membangun income di http://pburl.com/02b6ad. Tentu saja Anda bisa ikut bersama-sama saya untuk membangun penghasilan tambahan di situ.
Jadi jika Anda ingin menjadi kaya maka Anda perlu untuk mulai belajar bagaimana menguasai seni leverage. Semakin baik Anda dapat menggunakan pengungkit dari ke-3 hal di atas, semakin cepat Anda bisa menjadi kaya. Dan itu hanya membutuhkan modal yang relatif kecil. Ingat, prinsip di sini adalah “Kaya dengan Recehan.”
Bergabunglah dengan yang lain untuk belajar bagaimana menjadi kaya TANPA mengorbankan banyak uang. Anda dapat belajar bagaimana untuk menjadi kaya tanpa ada biaya untuk pelatihan. Kunjungi website saya dihttp://pburl.com/02b6ad dan mendaftar untuk memulai bisnis Anda hari ini juga. Setiap orang yang JOIN akan memiliki potensi menghasilkan income yang sangat besar per bulannya. Tentunya harus ikut sistem, sebagai syarat utama. Oleh karena itu pelajari sistemnya di situs tersebut.
Jadi segeralah mendaftar dengan nama dan alamat email dan mulai belajar bagaimana Anda bisa menjadi kaya secara bersama-sama.
Robert Tampubolon
Catatan: Buku karangan saya yang ada hubungannya dengan tulisan ini ternyata dijual juga oleh Amazon. Kalau tertarik Anda bisa juga membelinya di Toko Buku Gramedia.

0 komentar:

Posting Komentar