Rabu, 27 April 2011

Perlukah Gadis Perawan Jalani Screening Kanker Serviks


(Foto: gettyimages)
(Foto: gettyimages)
PENCEGAHAN virus HPV dan kanker serviks perlu dilakukan secara lebih luas dalam hal pemeriksaan dan deteksi dini. Usia di mana seseorang aktif secara seksual menjadi sasaran utamanya.

“Aktif secara seksual akan efektif terhindari dari kanker serviks bila diberi vaksin. Tapi, bukan berarti mereka pasti akan terpapar kanker serviks. Sementara bagi yang sudah terinfeksi virus, yang dibutuhkan tentu bukan lagi pencegahan,” jelas Profesor Ian Frazer, pencipta vaksin human papillomavirus (HPV) pada kuliah dan pemutaran film “Catching Cancer” di Fakultas Kedokter Universitas Indonesia, Jakarta, Selasa (26/4/2011).

Seperti diketahui, penularan kanker serviks umumnya melalui hubungan seksual. Bagi mereka yang aktif secara seksual diwajibkan menjalani screening kanker serviks.

“Hal paling penting adalah screening. Meskipun hanya tes papsmear, ini bisa mengurangi 70 persen kanker untuk seumur hidup,” jelasnya selama sesi diskusi.

Lantas, apakah seorang virgin harus menjalani screening?

“Enggak perlu,” sahut Laila Nuranna MD PhD, konsultan ginekologi dan onkologi Departemen Obstetrik dan Ginekologi Divisi Onkologi Universitas Indonesia/RSCM usai acara.

Kanker serviks mudah dideteksi dan akan cepat teratasi bila diketahui pada stadium dini. Kanker serviks sendiri merupakan satu-satunya jenis kanker yang dapat dicegah dengan vaksinasi.

Bahkan, dr Laila menegaskan, vaksin HPV lebih efektif mencegah penyakit menular seksual (PMS) daripada vaksin HIV/AIDS.

“Vaksin HPV lebih efektif 30 persen dibanding vaksin HIV/AIDS yang enggak lebih dari 2 persen dalam hal penanganan sexually transmitted disease (PMS),” ujar dr Laila.

Deteksi dini dapat dilakukan melalui Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) atau papsmear, dan idealnya mulai usia remaja. Meski demikian, vaksin masih bermanfaat diberikan hingga umur 55 tahun.

“Bila dilakukan pada usia 16-18 tahun, efektivitasnya mencapai 95-100 persen, tapi masalahnya hanya 70 persen usia ini yang melakukan screening,” tukas dr Laila.

Jangka waktu pemberian vaksin pertama dan kedua bisa dilakukan dalam rentang waktu enam bulan. Dan rentang vaksinasi ketiga selama satu tahun.

0 komentar:

Posting Komentar