Minggu, 24 April 2011

Mau belajar bisnis Saham? Teliti apakah keuntungannya sepadan dengan waktu dan uang yang Anda korbankan?



Mungkin saat ini Anda sedang merencanakan untuk memiliki sumber income tambahan selain sumber income Anda yang telah ada. Sejak Robert T. Kiyosaki menerbitkan buku-bukunya tentang “Ayah kaya dan Ayah miskin,” kita mulai mengenal istilah financial freedom, dimana untuk itu kita harus memiliki berbagai sumber income (multi source of income) yang terdiversifikasi dengan baik. Dan, salah satu sumber income yang patut Anda pikirkan adalah dengan berinvestasi atau trading di pasar saham.
Untuk berinvestasi di pasar saham dapat Anda lakukan secara langsung, yaitu Anda sendiri yang memutuskan saham mana yang akan Anda beli, atau secara tidak langsung, yaitu Anda membeli reksa dana dimana Anda menyerahkan pengelolaannya kepada perusahaan Sekuritas untuk kepentingan Anda.
Tetapi, untuk melakukan trading di pasar saham, haruslah Anda sendiri yang memutuskan, baik Anda sendiri yang melakukannya secara online atau Anda menghubungi broker Anda dan meminta si broker melakukannya trading-nya untuk kepentingan Anda.
Memang, trading saham, yaitu membeli saham, dan setelah di pegang beberapa saat, atau beberapa jam, dan mungkin saja Anda menahannya selama beberapa hari, maka saham itu akan Anda jual kembali dalam jangka waktu yang relatif pendek. Jadi trading bersifat jangka pendek, sementara Investasi di saham akan dilakukan untuk satu jangka waktu yang lebih panjang atau lebih lama.
Apabila Anda berpikir bahwa, dengan melakukan trading di pasar saham akan jauh lebih tinggi untungnya dibandingkan dengan menginvestasikannya untuk jangka panjang, maka ada beberapa hal yang patut Anda pertimbangkan.
Secara teori Anda bisa menjadi seorang Trader yang kaya di bisnis saham, asal Anda membelinya di harga murah dan menjualnya di harga yang mahal, yaitu istilah yang sangat dikenal di pasar saham, buy low, sell high.
Memang kalau kita bandingkan dengan gerakan ombak di pantai yang selalu bergerak antara pasang dan surut, sepertinya sangat mudah untuk melakukan trading di pasar saham. Masalahnya, pergerakan ombak itu umumnya teratur sehingga mudah sekali kita mengantisipasi kapan ombak itu naik ke pantai dan kembali surut ke laut, sementara pergerakan saham naik dan turun secara tidak teratur. Persoalannya menjadi, kita tidak tahu apakah sebuah saham itu harganya sudah sangat rendah dan tidak akan turun lagi, dan sebaliknya apakah harga saham itu sudah sangat tinggi dan tidak akan naik lagi, alias kita tidak tahu kapan harus beli dan kapan harus jual.
Masih ada persoalan lain, yaitu saat mau membeli saham apakah Anda beli sedikit atau banyak Pada saat mau menjual, apakah hanya menjual sebagian atau seluruhnya. Mungkin Anda melihat gerakan naik turunnya saham yang Anda beli tidak terlalu melebar, sehiingga Anda harus memutuskan apakah akan menahannya, atau menjualnya (cut loss) atau segera menjualnya (take profit).
Satu hal lain yang tidak boleh Anda lupakan yaitu kalau pergerakan ombak diatur oleh hukum alam yang serba teratur, pergerakan harga saham diatur oleh manusia sebagai pelaku di pasar saham. Ada berbagai jenis manusia yang terlibat di bisnis saham ini, disertai segala kemungkinannya, yaitu ada yang bijak, berani, tamak, takut dan sebagainya. Apalagi sebagai trader kecil, Anda harus bersaing dengan pemain yang lebih profesional, dengan para insider trader, atau pemain besar, yang biasa disebut sebagai penggerak pasar (market maker).
Artinya, ada banyak hal yang harus dipertimbangkan, dan akan sangat mempengaruhi waktu dan juga uang Anda. Anda harus melakukan riset. Anda harus mempelajari secara mendalam mengenai emiten (perusahaan yang sahamnya mau Anda beli). Anda juga harus mempelajari mengenai industri terkait, dan juga tren pasar. Anda juga harus memiliki dana cadangan untuk mengantisipasi rugi, dan tetap bisa melanjutkan trading sampai Anda menjadi lebih bijak dan menjadi seorang profesional di bisnis ini, yang ujung-ujungnya membangun kekayaan dari bisnis ini.
Sangat dianjurkan untuk Anda bergabung dengan broker yang menyediakan sistem trading secara online, sehingga Anda bisa memotong waktu sela apabila dilakukan secara off-line, dimana Anda harus menelepon broker Anda dan broker itu sendiri membutuhkan waktu untuk mengentry transaksi Anda ke dalam sistem trading. Saya sendiri bergabung di satu broker yang menyediakan sistemnya dengan biaya abonemen yang murah, dimana sistem itu bukan saja menyajikan berbagai analisa untuk tren pasar, industri dan saham tertentu, tetapi juga menyediakan chating antara pemain dengan analyst. Apabila Anda tertarik, bisa saya referensikan untuk ikut di komunitas ini, cukup dengan modal minimal Rp.5 juta. Bagi Anda yang mau belajar, sebaiknya mulai dengan modal yang kecil, tetapi dengan peluang yang besar untuk menjadi profesional dan kaya.

0 komentar:

Posting Komentar